}
Selamat Datang di Blog SMP Muhammadiyah Wonopringgo ( Muhammadiyah Boarding School ) Kabupaten Pekalongan.

Wednesday, January 24, 2018

Antara Puasa dan Gathotkaca


Gatotkaca  (Dewanagari: घटोत्कच; IAST: Ghaṭotkacha) adalah seorang tokoh dalam  wiracarita Mahabharata ,   putra Bimasena (Bima) atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya  bernama Hidimbi (Harimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karna.                 
Di Indonesia, **Gatotkaca** menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam pewayangan Jawa, ia dikenal dengan sebutan Gatotkoco (bahasa Jawa: Gathotkaca). **Kesaktiannya dikisahkan luar biasa**, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi".
Lalu apa hubungannya dengan PUASA ?
Kita lihat sejenak secara singkat tentang kelahirannya.


Kala itu khayangan tempat para dewa diobrak-abrik oleh raja Raksasa Kala Pracona yang lamarannya terhadap Dewi Supraba ditolak. Ternyata amukan Kala Pracona tidak bisa dihentikan oleh para dewa. Akhirnya para dewa mencari jagoan untuk mengalahkannya. Akhirnya pilihan jatuh pada jabang bayi Tetuka/Gatotkaca kecil. Tetuka diceburkan ke Kawah Candradimuka di Gunung Jamurdipa yang kemudian para dewa melemparkan senjata-senjata pamungkasnya ke dalam kawah. Alhasil keluarlah Tetuka dalam rupa lelaki dewasa yang kemudian diberi nama Gatotkaca. Dengan bekal segala senjata pusaka para dewa yang sudah lebur didalam tubuhnya, Gatotkacapun dapat mengalahkan Kala Pracona.                                                 

                                                                                                             
            Puasa Ramadhan  diibaratkan sebagai **Kawah Candradimuka** karena selama dalam bulan tersebut umat Islam mengekang  dan menahan segala godaan yang berat. Umat Islam harus menahan diri untuk tidak marah, berbohong, ghibah, berkata kotor dan sebagainya.                                                                                                                                                                            
            Kemudian Allah membekali mereka yang berpuasa dengan berbagai amal ibadah yang pahalanya berlipat-lipat seperti sadaqah, membaca Quran, salat malam, memberi makan berbuka dan sebagainya. Inilah yang diibaratkan sebagai senjata-senjata pusaka para dewa. Allah memberi para soimun dengan senjata-senjata pusaka untuk kebaikan dunia akhirat.                                                                                                                             

 Akhirnya Gatotkaca dapat mengalahkan angkara murka. Demikian pula dengan para soimun diharapkan dengan diceburkan di kawah Candradimuka dan **diberi senjata-senjata oleh Allah bisa memenangkan diri atas hawa nafsunya**. Karena perang terbesar adalah perang melawan hawa nafsunya. Dan akhirnya ketika keluar dari bulan Ramadhan bisa menjadi orang yang sakti mandraguna dan mamu mengalahkan segala bentuk nahi munkar untuk menjadi pribadi yang bertaqwa. 


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment